International Conference On Information Technology Systems and Inovation keenam (ICITSI ke-VI) tahun 2020 diadakan secara daring melalui video conference platform Zoom pada Senin (19/10) dan Kamis (22/10) lalu. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas (FTI Unand) dalam penyelenggaraan ICITSI tahun ini. ICITSI merupakan konferensi berskala international untuk membahas topik-topik dan hasil penelitian terbaru di bidang teknologi informasi dengan menghadirkan beberapa presenter beserta paper penelitiannya.
Konferensi ICITSI menjadi salah satu momen penting bagi Unand, karena digunakan sebagai wadah untuk memperbanyak output kinerja universitas yang kemudian menjadi salah satu faktor akreditasi dan perankingan suatu universitas. Output kinerja universitas dilihat dari jumlah paper yang berhasil dipublish. Hingga saat ini, sebanyak 12 paper yang berhasil dipublish oleh FTI.
Setelah ICITSI ke-VI berakhir, FTI targetkan sebagai Chairman Committee pada konferensi ICITSI berikutnya. “Tahun ini Chairman ICITSI berasal dari ITB. Ada wacana tahun depan Chairman ICITSI dari pihak Unand. Mudah-mudahan tahun depan jika tidak ada masalah, ya bisa jadi dari pihak Unand yang menjadi ketua utama dari konferensi ICITSI” ujar Rian Ferdian selaku Organizing Committee ketika diwawancarai via WhatsApp pada Senin, (26/10).
Konferensi besar tahun ini telah direncanakan sejak April 2020 dengan jangka penampungan paper dimulai pada Agustus hingga September 2020. ICITSI biasanya dilakukan secara tatap muka namun terpaksa dilaksanakan secara online mengingat kondisi pandemi yang pelaksanaannya harus sesuai dengan protokol kesehatan. Tentunya, komite ICITSI telah mengantisipasi masalah teknis jaringan dengan back-up presentasi yang disimpan oleh komite untuk dipergunakan pada saat masalah teknis terjadi.
Dilansir dari http://icitsi.org/landpage/schedule presenter paper terdiri dari 55 orang berstatus dosen dan mahasiswa. Presenter tidak hanya berasal dari institusi atau universitas dalam negeri, namun juga luar negeri seperti Pakistan dan Portugis. Presentasi berlangsung dalam dua sesi berdasarkan venue atau berbasis penyelenggara, yang dibagi masing-masing menjadi tiga parallel session yaitu sesi pertama (Bandung) pada 19 Oktober terdiri dari room A-1, B-1, serta C-1 dan sesi kedua (Padang) pada 22 Oktober meliputi room A-2, B-2, serta C-2 yang dilaksanakan secara serentak/paralel.
Mekanisme pelaksanaan tersebut didukung dengan adanya moderator pada masing-masing room meeting Zoom sehingga konferensi lebih kondusif. Moderator tersebut terdiri dari anggota komite yaitu room A-1 oleh Samuel Andi Kristyan, B-1 Yuli Adam Prasetyo, C-1 Novianto Budi Kurniawan, A-2 Tati Herlina, B-2 Latiefah Arief, dan C-2 Mohammad Hafiz Hersyah. Selain dukungan internal komite penyelenggara, peserta juga menunjukkan antusias sehingga konferensi menjadi wadah bertukar pikiran dan membuka wawasan. Kendala teknis seperti jaringan tidak bisa dihindari. Namun, tim penyelenggara dan moderator secara profesional tetap dapat menjaga rangkaian acara tetap kondusif, sehingga esensi konferensi terjaga.